Masih adakah lagi cinta tersisa,
Ataukah habis sudah waktu untukku menunggu-berharap dan menggebu rindu
Ataukah habis sudah waktu untukku menunggu-berharap dan menggebu rindu
Tidakkah cukup ratapanku,
Mengasingkan diri dari dunia yang tak kupahami-tak juga mengerti
Mengasingkan diri dari dunia yang tak kupahami-tak juga mengerti
Hingga tiga ratus purnama kian berlalu
Sesal menghentak dalam detak jantungku, menghela asa dalam nafas harapku
Sesal menghentak dalam detak jantungku, menghela asa dalam nafas harapku
Apa artinya tangisan dalam keterasingan?
Bahkan jika hatiku menjerit, menggonggong kemudian,
Masih adakah lagi cinta untuk mendengar,
Ataukah habis sudah kata untuknya bicara?
Bahkan jika hatiku menjerit, menggonggong kemudian,
Masih adakah lagi cinta untuk mendengar,
Ataukah habis sudah kata untuknya bicara?
Dengan yang paling kuinginkan sekalipun, berbait-bait puisi yang menyanyi
Tak kuasa menghibur hati
Setiap jeda menjelma luka
Seperti luka pada goresan tak sengaja
Tak kuasa menghibur hati
Setiap jeda menjelma luka
Seperti luka pada goresan tak sengaja
Tapi mungkin kelak pada akhirnya
Pada sujud-sujud dalam sholatku
Pada larik-larik dalam doaku
Pada setiap hitungan dzikirku
Akan kudapati tempat di bumi
Dimana senandung takdir yang bernyanyi
semerdu bait- bait dalam puisimu.
-1975-