Atau, aku tak bisa memikirkan alasan lain bagi setiap perasaan yang hanyut bersama hormon dalam darahku yang mulai biru membeku.
Lalu apa lagi ini, ketika kehadiranmu semakin merumitkanku-otak reptilku?
Dan setiap penjelasan menjadi terdengar aneh,
lebih aneh dari setiap kata yang kubaca lebih -namamu- dalam susunan rapi bak puisi.
Yang duduk termenung dalam pandanganku yang memesona,
yang karenanya ;di bawah naungan cahaya rembulan
aku bersedia memberikan sepenggal demi sepenggal penyingkapan diriku, setiap waktu, untukmu.
Sementara kau -atas izin Sang Pencipta- berjongkok tak berdaya, terpukau tak bergerak
seolah terbuai mata ular yang tak berkedip-menghipnotis, lumpuh? Yaa,
oleh cinta
-cinta tak biasa dari SH pada MA- seperti dalam film india.
Tapi, kata itulah: CINTA.
Tersurat dalam daun kehidupan hingga mengakar, mencuat dan berkelakar.
-di interpretasikan dari kata kata Salman Rushdie dalam Midnights Childreen dan digubah oleh Sugih Nugraha untuk menjadi Mantra-